Rabu, 16 April 2014

TUGAS 2 BIOKIMIA MOLEKULAR

1. Jelaskan gambar 24-8 (lehninger ed 5 hal 952) atau (ed 4 hal 929) mengenai transposable element serta jelaskan juga kegunaan SSR dalam aplikasi?
Jawab:
Gambar 24-8 lehninger ed 5 hal 952 menjelaskan mengenai  jenis urutan genom yang terdapat pada manusia.
Genom merupakan perangkap lengkap suatu informasi genetik yang ada pada suatu organisme. Manusia mempunyai 23 genom, genom manusia sangat besar hingga mencapai 2,6 miliyar atau sekitar 5000 km, yang di dalamnya terdapat bermacam-macam substansi seperti 30% gen, 45% Transposon dan 25% miscellaneous.

Gambar 1. Urutan genom manusia

   A. Transposon 
       Transposon adalah DNA yang dengan sendirinya dapat berpindah-pindah tempat atau berpindah posisinya.Tranposon dapat berpindah-pindah tempatnya pada satu molekul DNA atau pada satu kromosom. Tranposon juga dapat pindah dari satu molekul DNA ke molekul DNA lainnya atau pindah dari satu kromosom ke kromosom lainnya. Karena memiliki kemampuan untuk berpindah-pindah tempat dengan sendirinya maka sering kali tranposon disebut juga dengan nama elemen loncat.
Kegunaan transposon:
1.Bila transposon menyisip pada suatu gen maka gen tersebut akan terganggu fungsinya, oleh karena itu transposon sering digunakan untuk melakukan mutagenesis sehingga menghasilkan mutan.
2.Transposon sebagai penanda suatu sel, misalnya transposon pembawa gen resisten terhadap antibioktik, maka kita dapat menandai suatu strain bakteri dengan menyisipkan gen resisten terhadap antibiotik, maka untuk menyisipkannya digunakan transposon
Gambar 2. Transposon sebagai penanda

Transposon terdiri dari 3 yakni:
  • LINEs (long interspersed nuclear elements) terdiri dari 6000-8000 pb dan  terdapat reverse transcriptase seperti gen yang mungkin termasuk dalam proses retrotransposisi.
  • SINEs (short interspersed nuclear elements) terdiri dari 100-300 pb dimana tidak memiliki reverse transcriptase gen tetapi terdapat transpose, kemungkinan diperoleh dari enzim reverse transcriptase yang didapat dari retroelement yang lain.
  •  Retroviruses sebagai elemen transposable
Retroviruses pertama kali diidentifikasi 80 tahun yang lalu sebagai agen yang terlibat dalam kejadian penyakit Kanker. Informasi terkini menyatakan bahwa epidemi AIDS terjadi akibat HIV retrovirus. Pada permulaan 1970an, ditemukan retrovirus yang memiliki kemampuan menggandakan RNA genomnya dengan mengkonversi RNA menjadi DNA yang lebih stabil dalam mengintegrasi dengan DNA inangnya. Hal ini hanya merupakan perbandingan bahwa retrovirus telah dikenal sebagai bentukan khusus dari transposon eukariot. Pengaruhnya sebagai transposon yang berpindah melalui intermediet RNA biasanya meninggalkan sel inangnya dan menginfeksi sel yang lain. Bentukan DNA terintegrasi (provirus) dari retrovirus menunjukkan kesamaannya dengan ciri-ciri transposon.
Siklus transposisi dari retrovirus memiliki kesamaan lain dengan transposon prokariot, yang menujukkan adanya hubungan kekerabatan antara kedua tipe transposon ini. Fase penting dalam transposisi retrovirus adalah molekul DNA extrachromosomal DNA. Ini terjadi melalui penggandaan RNA dari partikel virus menjadi DNA melalui polimerase yang disandikan oleh retrovirus atau yang disebut kenal dengan reverse transcriptase.
   B.  Gen 
         Didalam gen terdapat 28,5 % intron dan segmen non coding dan hanya 1,5% exons
Fungsi intron: intron lebih panjang dari pada exon sehingga jumlahnya sangat banyak, intron tidak memilki fungsi yang spesifik, yang merupakan bagian yang tidak berkode dari precursor mRNA (pre-mRNA), yang dibuang sebelum mRNA siap ditranslasi. Ketika intron telah dibuang dari pre-mRNA, hasilnya adalah exon, bagian mRNA yang berkode
Fungsi exon : jumlah nya sangat sedikit yaitu hanya 1,5 % dari total 30% gen dan exon lah yang ditranslasi menjadi protein
   C.  Miscellaneous
Terdiri dari :
  • 3% SSR, yaitu urutan DNA yang selalu berulang, umumnya kurang dari 10 pb panjang diulang jutaan kali per sel. SSR disebut juga  DNA satelit, dinamakan demikian karena komposisi dasar yang tidak biasa sering menyebabkan itu untuk bermigrasi sebagai "satelit" band (terpisah dari sisa DNA) ketika sampel DNA selular terfragmentasi dan tersentrifugasi dalam sesium klorida. Studi ini menunjukkan bahwa elemen ini tidak mengkode protein atau RNA.. karena disebut satelit maka segmen DNA yang berisi daerah pengulangan yang berurutan yang terbuat dari pengulangan pendek, biasanya mono-, di-, tri-, atau pengulangan tetranucleotide. Biasanya disebut pengulangan pendek secara tandem.
  • 5 % SD  : Duplikasi segmental adalah daerah yang awalnya diidentifikasi dalam Proyek Genom Manusia sebagai blok yang panjang dan diulang
  • 17 % zat yang belum diketahui : 50-kb segmen genom manusia terbuat dari streches of non genic, non-repetitive, single-copy DNA yang tidak diketahui fungsinya

Gambar 3. Segmen genom manusia
Aplikasi SSR atau Simple Sequence Repeats.
Dalam bidang genetika manusia, khususnya dalam aplikasi di bidang kedokteran forensik, mikrosatelit dikenal sebagai STR atau Short Tandem Repeats. Mutasi dapat terjadi terhadap banyaknya pengulangan ini sehingga muncul variasi panjang pengulangan di dalam individu-individu dalam suatu spesies. Variasi ini membuat mikrosatelit dapat digunakan sebagai penanda genetik. 
Fungsi vital mikrosatelit masih diperdebatkan orang. Gejala pengulangan ini dapat dijumpai pada semua kelompok organisme hidup, termasuk bakteri. DNA plastida dan mitokondria pun memilikinya, sehingga mikrosatelit dianggap sebagai relik evolusi dari masa lalu. Secara logis, mikrosatelit dapat dianggap sebagai "alat keamanan" apabila terjadi kesalahan dalam proses transkripsi. Banyak mikrosatelit terletak pada bagian gen yang disebut intron, yang pada tahap pascatranskripsi akan dibuang, atau pada bagian nontranskripsi (junk DNA). Dengan demikian, transkripsi akan mengurangi jumlah protein yang tidak berfungsi akibat kesalahan pembacaan. 
Mikrosatelit SSR sebagai penanda genetic 
Karena terdapat variasi dalam cacah pengulangan motif (polimorfisme), dan cacah ini tetap untuk setiap individu atau populasi/kultivar tertentu, mikrosatelit dapat dipakai sebagai penanda genetik. Mikrosatelit sangat berlimpah dalam suatu genom, meskipun hanya sedikit dijumpai pada genom prokariota. Suatu gen dapat memiliki lebih dari dua mikrosatelit. 
Sebagai penanda, mikrosatelit bersifat kodominan dan dapat diketahui lokasinya pada DNA. Dengan demikian, SSR sesuai untuk mendeteksi heterozigositas. Pemanfaatannya tidak memerlukan waktu lama (dua hari). Karena berbagai keuntungan ini, mikrosatelit disukai sebagai penanda. 
Mikrosatelit merupakan penanda berbasis PCR, sehingga memerlukan primer. Pembuatan primernya memerlukan informasi urutan basa sebelum dan sesudah mikrosatelit. Bangunan primer ini menjadikan penanda mikrosatelit dapat dilacak posisinya dalam suatu genom namun menjadikannya bersifat spesifik spesies (sukar dipertukarkan antarspesies) karena urutan basa yang mengapit mikrosatelit berbeda-beda untuk setiap spesies

2. Jelaskan siklus hidup virus RNA dan Retrovirus 
    Jawab: 
Virus RNA adalah kelompok virus yang menyimpan informasi genetik di RNA (asam ribonukleat), bukan DNA (asam deoksiribonukleat) seperti pada umumnya organisme lain. Hal ini memiliki konsekuensi penting dalam siklus hidup virus dan memberikan potensi untuk mengecoh sistem kekebalan tubuh. Penyakit utama yang disebabkan oleh virus RNA termasuk influenza, hepatitis C dan polio. 

Retrovirus berbeda dengan virus RNA karena memasukkan ke dalam genom genom inang. Dengan cara ini, retrovirus menjadi bagian dari sel. Cara kerjanya yaitu dimana virus ini mempunyai genome yang terbuat dari RNA dan organisasi genetik. RNA virus tertentu yang menginfeksi sel mamalia, memiliki enzim yang disebut reverse transkriptase. Pada saat infeksi, genom virus yang berbentuk RNA rantai tunggal (10.000 nukleotida) dan enzim tersebut masuk ke dalam sel inang. Pertama, reverse transkriptase mensintesis rantai DNA yang komplemen dengan RNA virus sehingga terbentuk hibrida DNA-RNA. Kemudian rantai RNA didegradasi dan diganti dengan rantai DNA, sehingga terbentuk DNA untai ganda (Gambar 4). 
DNA untai ganda ini sering diintegrasikan ke genom inang. Sehingga gen-gen virus yang sudah terintegrasi ini kemudian dapat di aktivasi dan ditranskripsi sehingga menghasilkan protein-protein virus untuk membuat virus baru. Virus RNA yang mengandung reverse transkriptase di kenal dengan nama retrovirus.

Gambar 4 . Mekanisme infeksi retrovirus

Apa yang terjadi jika terinfeksi retrovirus? Lihat gambar 5

Gambar 5. Mekanisme pengiriman asam nukleat oleh retroviral
 
Setelah penyerapan reseptor-dimediasi, partikel retroviral dapat memberikan tiga bentuk informasi genetik
  1. jika transkripsi balik tidak terjadi, mRNA dapat dikenakan terjemahan langsung
  2. jika integrasi diblokir, lingkaran episomal dapat dihasilkan yang dapat bertahan dalam sel non-membagi 
  3. jika semua langkah dari proses transduksi retroviral selesai, DNA beruntai ganda terintegrasi dalam kromosom sel. PBS, penghapusan / mutasi dari PBS, att, penghapusan / mutasi att, RNAPII, RNA polimerase II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar