Jumat, 29 Mei 2015

Tong Sampah Yang Ngga Punya Pembuangan, Itu Aku

Beberapa hari ini, entah sampe berapa hari lagi, kerjaanku banyak banget. Jenuh udah mulai terasa. Dan parahnya lagi Aku jadi tong sampah bagi beberapa orang dalam beberapa hal.

“Tolong ya Dek yang masalah disnaker ust itu, kamu saja yang datang besok ya, dan bawa semua berkas-berkasnya, soalnya saya belum bisa balik ke Indonesia” Kata seorang Wakil Pendiri Yayasan tempat aku bekerja.

“Dek, Saya gak bisa ngomong nanti disana jadi kamu harus ikut dan kamu yang jelasin semuanya besok” Kata Bapak Ketua Yayasan tempat aku bekerja.

“Ibuk, besok saya ada acara, jadi saya gak bisa datang, tolong ibuk saja yang menjadi wakil untuk sekolah di sana” Ini kata kepala sekolah (masih) di yayasan tempat aku bekerja.

“kak, besok pertemuan anak bimbingan Pak Saryono, Kak Via dan Kak Imah gak bisa datang, jadi kakak satu-satunya dan kakak wajib datang, kalo gak penelitian kakak gak bisa ikut seminar internasional” Telpon dari Asdos kemarin sore.

“hari ini harus kasih bakteri cepasia untuk K2 dan K3 biakan kompos” Tolong ya Dek, Kakak belum bisa ke Lab hari ini.

“Nilai UTS harus dikirim paling lambat besok jam 16.00 WIB, untuk tim Enzimologi Microorganisme harus ada nilai praktikumnya juga” bunyi SMS yang kuterima di pagi hari.

Huaaah..menerima timbunan “sampah-sampah”, aku pun segera “penuh” dan yang bikin jenuh adalah aku ngga bisa membuangnya kemanapun. Sebenernya lewat blog-lah biasanya aku menumpahkannya, makanya blog-ku jadi begini, dan akibatnya ada orang bilang blog-ku ini “sampah”, ngga bermisi, percuma, dll, sampe-sampe aku sempet berpikir ngga mau nulis blog lagi. Tapi ternyata aku butuh pembuangan, jadi kulanjutkan lah sepak terjang di dunia per-blog-an ini. Persetan dengan omongan (tepatnya ketikan) tuh orang! 

Dengan segitu banyak timbunan, aku baru inget kalo hari ini deadline pengumpulan poster kesehatan organ wanita karena produk instan yang mau aku ikutin, berupa essay bahasa inggris, bikin aku ngga bisa senyum kemaren. Malemnya aku ngambil jeda baca buku Motivasi Hidup Chiken Soup, disaat mata udah berkaca-kaca dan air mata siap jatuh langsung mati lampu di daerah Marpoyan dan sekitarnya, siaaaaal! Masih pengen baca dengan penerangan seadanya, pas udah selesai baca dan selesai mengasihani diri sendiri, aku nyalain laptop buat ngerjain seabrek-abrek tugas, eh laptopnya ngga bisa nyala! rusak tanpa peringatan! Comot-comot batrai trus pasang lagi, tetep aja gak hidup, coba dielus-elus tetep aja hening, agak kasar sedikit lumayan hidup, tapi sebentar, itupun mati lagi, akhirnya pasrah. waaaah…mengapa hidupku begitu berat…hiks..hiks.. Tapi hidup kan perjuangan ya.. jadi harus berjuang, semangat Hilwa…

Aku Jadi Mikir, "GW beriman banget yak,, sampe ujian Alloh banyak sekali" Huueekk Pengen Muntah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar