Senin, 13 Oktober 2014

Untuk Sebuah Penantian


saat rembulan jatuh di anjungan
menimpa sisi-sisi ruang jiwa 
dan kita tertunduk tanpa kata
sama-sama menyiasati luka

wahai rindu menjelma
tahukah kau, 
kueja setiap kenangan
kudekap sebuah senyuman
untuk mendekatimu
pelan kubisikkan dalam diam
“apakah kita akan sejalan?”

hampir saja aku terlupa
untuk tersenyum pada raga
menyapa dalam derita
rindu ini sungguh menyiksa

wahai kekasih
satu dua jam bercerita di peraduan
takkan bisa membuatku bosan
saat-saat sibuk mulai melanda
masih bisakah kita bercengkrama?

kulihat gelisah menghujam
saat embun hinggap di matamu
tirus, mengguratkan perih tertahan
tatapanmu kuteguk diam-diam
untuk sebuah angan buram

dan kita, larut dalam penantian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar