Dulu, waktu
aku masih kelas 1 SMP, kita sekelas diberi tugas kelompok oleh guru KTK untuk
menghias gambar, dan aku bermaksud menghias gambar dengan cara menempeli
permukaannya dengan biji-bijian yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi
gambar bunga.
Akhirnya siang itu, aku dan teman dekatku sari, pergi mencari biji-bijian berwarna merah. Lokasi pohonnya sekitar 500m dari rumah (mudah-mudahan bener, maklum gak bawa meteran). Waktu kita lagi asik mungutin biji-bijian yang pada berjatuhan di tanah, tiba-tiba ada seorang Bapak mengendarai motor (BMM) menghampiri kami.
Dia bertanya
pada kita, “de, kolam renang telaga biru dimana sih?”
Kita (gw
lupa Sari pa gw sebenernya jawab)
“disana pak “ sambil nunjuk arah yang dimaksud “trus masuk ke dalem”
Sebenernya
percakapan berikutnya aku agak lupa tapi kira-kira gini
BMM: “anak
saya mau les karate, tapi sekarang dia nya lagi berenang”
Kita berdua
(Aku dan Sari): “ooh..”
BMM: “kalian
berdua lagi ngapain? ikut bapak aja yuk anterin ke sana”
kita berdua
jadi bingung dan takut diculik sama ni bapak2
Aku: “Papa
saya kantornya deket situ, nantik kalo kita ketemu saya takut dimarahin”
BMM: “nanti
bapak kasih uang soalnya bapak belum pernah kesana”
seperti
reaksi hampir semua orang mendengar 4 huruf itu, kita berduapun mulai berubah
pikiran
Akhirnya
singkat cerita kita berdua mau untuk nganterin bapak itu ke kolam renang.
Tibalah saat kita mesti naik motor bapak itu. Dan kita berdua menemui
permasalahan “siapa yang mo duduk di tengah?” (duduk di tengah berarti duduk
tepat di belakang bapak itu -red)
Setelah kita
berdua berdebat karena gak ada yang mau duduk di tengah, akhirnya kita sepakat
untuk suit buat menentukan, yang kalah bakal duduk di tengah.
tu..wa..
ga..suit, ternyata aku yang kalah. Akhirnya aku naik ke motor duluan, tapi..
aku langsung duduk mundur ke belakang sedemikian rupa sehingga tidak ada
space lagi buat orang lain duduk di belakangku. Sari yang ngeliat keadaan
itupun jadi bingung
Sari: “maju
dikit Dek”
Aku: “gak
mau ah”
Sari:
“majuan cepet”
Aku tetep
kekeuh gak mau maju, akhirnya dengan gaya pasrahnya Saripun menyerah
dan duduk di tengah walaupun nyata-nyata dia menang suit tadi. Dan
akupun tersenyum penuh kemenangan.
Kalau ingat
tentang kisah ini, aku pasti berpikir “licik banget gw ya?..”
*Sorry ya
Sar...klo lo baca note ini :) *