Rabu, 10 September 2014

Puisi MT

Ketika hari patah
Rembulan terjulai di sela daun-daun jambu
Rinduku menjelma kunang-kunang
Yang takkan hilang kepadamu

Lumatlah dengan mesra
Selagi manis kopi berlumuran di bibir ini
Agar kita bisa begadang dengan ciuman-ciuman yang menggemaskan
Kamu pasti merindukan

Inilah tubuhku
Tubuh yang dijanjikan waktu
Tubuh yang siap menadah
Segala getah-getih lumatanmu
Aku teringat masa itu

Masa dimana mendung menggugurkan gerimis
Berdiam di bawah payung hitam
Hilwa menangis menagih janji di depan istana
Setiap malam kamis

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. hmmm..
    kak dedek.
    kalo g'salah ni ya,, puisi ni dah diterbitin deh... :)
    di koran apa gtu, lupa ki..

    BalasHapus