Bagi kalian yang mau atau akan melakukan travelling tapi gak ada temen alias sendirian maka perlu nih baca tips dari gue,, semoga manfaat yah..
1. Pastikan kalo kamu emang niat banget mau melakukan travelling walaupun sendiri
2. Pastikan kalo kamu udah punya lokasi tempat tujuan travelling
3. Pastikan juga kamu punya dana (uang) yang cukup
4. Bawa tas ransel dan baju secukupnya agar gak rempong
5. Cari info tentang lokasi tempat tujuan sebelum berangkat atau bisa juga tanya sama temen yang berasal dari daerah tempat tujuan tersebut.
6. Biar gak nyasar, pastikan kuota Handphone kamu cukup untuk menjalankan aplikasi GPS nya
7. Sebagai manusia yang beragama, Berdoalah sebelum berangkat... Travelling in action, go.. go.. go.. set out!!
Hilwa
Minggu, 20 Maret 2016
Elegi Patah Hati
Berjalan dalam gelap
melintasi sunyi tak bertepi
mengarungi kelam yang temaram
adakah cahaya harapan itu?
harapan akan diperjuangkan?
atau hanya basa basi para pecundang?
Yaaa..
Aku memang pecundang
memilih baik dimata orang
bukan karena segan
tapi memang tak punya pilihan
Yaaaa...
lagi lagi Aku pecundang
melesatkan anak panah beracun di hatiku sendiri
apakah Aku sakit? Tidak...
racun itu belum sesakit hatiku yang hancur
hancur karena harapanku sendiri
harapan yang ku gantung jauh di atas bayang-bayang
Aku tak kuasa meraihnya
dan pemilik hatipun tak sudi memberikannya
Marpoyan, Pekanbaru 19_03_2016
melintasi sunyi tak bertepi
mengarungi kelam yang temaram
adakah cahaya harapan itu?
harapan akan diperjuangkan?
atau hanya basa basi para pecundang?
Yaaa..
Aku memang pecundang
memilih baik dimata orang
bukan karena segan
tapi memang tak punya pilihan
Yaaaa...
lagi lagi Aku pecundang
melesatkan anak panah beracun di hatiku sendiri
apakah Aku sakit? Tidak...
racun itu belum sesakit hatiku yang hancur
hancur karena harapanku sendiri
harapan yang ku gantung jauh di atas bayang-bayang
Aku tak kuasa meraihnya
dan pemilik hatipun tak sudi memberikannya
Marpoyan, Pekanbaru 19_03_2016
Senin, 24 Agustus 2015
Sakit Juga... Akhirnya
Setelah melewati hari-hari yang melelahkan sejak 3 bulan yang lalu. Dari momen PSB, Lebaran, Raker guru di skolahan, Bimbingan Tesis, dan lain-lain. Dimana fisik dan mental dikuras habis-habisan, kupikir bakal sakit tapi ternyata ga, he..he..hee... kuat juga aku.
Tapi ternyata akhirnya hari ini aku sakit, sebenernya dari kemarin tapi hari ini lumayan parahnya. Waktu disekolah dimana smua pada konsen upacara, nah aku konsen nahan mual yang sejadinya. Orang-orang yang ngeliat pada bingung “Dek kenapa, ko lemes banget?” Emang lemes banget, tapi anehnya bisa nyampe di skolah, bawa motor pula, gara-gara Upacara nih. Dan ini adalah hari kerja tersingkat yang pernah aku jalankan, datang jam 07.00 WIB dan pulang jam 08.00 WIB, waaahh bisa dituntut melanggar kode etik jam kerja nih.
Meskipun badan udah gak karu-karuan pulang kerja tetep aja mampir ke kampus barang sebentar, Bimbingan tesis again. Dosenku yang baik hati nyuruh istirahat aja, soalnya kayaknya lemes banget, Temenku yang ngeliat sampe bilang “Dek ga jadi sakit?” dan dengan enteng kujawab “jadi ko!”
Jreng...jreng...jreeeng.... malamnya alih2 mau dapatin surat sakit dari dokter sempet-sempetin pergi ke klinik deket rumah... eeehh dokternya pada manyun kekeh bilang harus dirawat padahal cuma mules ama beser2 doang, katanya uda pucet banget, tapi aku gak bakal dapat surat sakit kalo kagak diinfus. Al hasil.. nunggu hampir 3 jam buat diinfus dan tangan kiri ama kanan beda ukuran, yang kiri setingkat lebih besar dari yang kanan.
Mudah-mudahan sakitnya ga sampe besok, atau minimal ga sampe kamis. Hari kamis ada audiensi seminar internasional bo! tuh kan tesis lagi..
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan
sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti
pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Senin, 10 Agustus 2015
Ikhlas & Riya'
Ujian beramal adalah riya’ tapi jangan karena
takut riya’ trus ga mau beramal.
Waktu saya takut untuk
nulis lagi, takut menggurui orang, kesannya kayak orang bener aja gitu, takut
ujung-ujungnya malah riya’, trus saya jadi inget “kalo kita tidak jadi
melakukan suatu amalan karena takut riya’ maka itulah riya’ sebenarnya tapi
lakukanlah semuanya dengan ikhlas Lillahita’ala.
Lalu saya buka lagi buku
tentang ikhlas dan riya’, katanya, ikhlas itu ada di awal, tengah, juga akhir.
bisa jadi kita melakukan sesuatu dengan niat ikhlas, tapi setelah dikerjakan,
trus dilihat orang, ko kayanya menarik juga kalau dipamerkan nah datang tuh si
riya’. Ikhlas di awal, tapi belok di tengah, bukan ikhlas namanya.
Bisa jadi kita melakukan sesuatu dengan ikhlas,
hingga ia selesai dikerjakan. jauh setelahnya berselang, ada situasi dan
kondisi berbeda, ko rasanya menyesal telah melakukan itu sebelumnya. Ikhlas di
awal dan tengah, belok di akhir ini bukan ikhlas juga namanya.
Al Harawi mengatakan : “Ikhlas ialah, membersihkan amal dari
setiap noda.” Yang lain berkata : “Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang
tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di
hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya,
meskipun hanya seberat biji sawi”. Abu
‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata : “Meninggalkan amal karena manusia adalah
riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila
Allah menyelamatkan kamu dari keduanya”.
Wallahu'alam..
semoga kita tidak terjerumus dalam riya' dan selalu memperbarui niat agar
selalu ikhlas
Jumat, 29 Mei 2015
Tong Sampah Yang Ngga Punya Pembuangan, Itu Aku
Beberapa hari ini, entah sampe berapa hari lagi, kerjaanku banyak banget.
Jenuh udah mulai terasa. Dan parahnya lagi Aku jadi tong sampah bagi beberapa
orang dalam beberapa hal.
“Tolong ya Dek yang masalah disnaker ust itu, kamu saja yang datang besok
ya, dan bawa semua berkas-berkasnya, soalnya saya belum bisa balik ke
Indonesia” Kata seorang Wakil Pendiri Yayasan tempat aku bekerja.
“Dek, Saya gak
bisa ngomong nanti disana jadi kamu harus ikut dan kamu yang jelasin semuanya
besok” Kata Bapak Ketua Yayasan tempat aku bekerja.
“Ibuk, besok saya ada acara, jadi saya gak bisa datang, tolong ibuk saja
yang menjadi wakil untuk sekolah di sana” Ini kata kepala sekolah (masih) di yayasan tempat aku bekerja.
“kak, besok pertemuan anak bimbingan Pak Saryono, Kak Via dan Kak Imah gak bisa datang, jadi kakak satu-satunya dan kakak wajib
datang, kalo gak penelitian kakak gak bisa ikut seminar internasional” Telpon
dari Asdos kemarin sore.
“hari ini harus
kasih bakteri cepasia untuk K2 dan K3 biakan kompos” Tolong ya Dek, Kakak belum bisa ke Lab hari ini.
“Nilai UTS
harus dikirim paling lambat besok jam 16.00 WIB, untuk tim Enzimologi
Microorganisme harus ada nilai praktikumnya juga” bunyi SMS yang kuterima di
pagi hari.
Huaaah..menerima timbunan “sampah-sampah”, aku pun segera
“penuh” dan yang bikin jenuh adalah aku ngga bisa membuangnya kemanapun.
Sebenernya lewat blog-lah biasanya aku menumpahkannya, makanya blog-ku jadi
begini, dan akibatnya ada orang bilang blog-ku ini “sampah”, ngga bermisi,
percuma, dll, sampe-sampe aku sempet berpikir ngga mau nulis blog lagi. Tapi
ternyata aku butuh pembuangan, jadi kulanjutkan lah sepak terjang di dunia
per-blog-an ini. Persetan dengan omongan (tepatnya ketikan) tuh orang!
Dengan segitu
banyak timbunan, aku baru inget kalo hari ini deadline pengumpulan poster
kesehatan organ wanita karena produk instan yang mau aku ikutin, berupa essay
bahasa inggris, bikin aku ngga bisa senyum kemaren. Malemnya
aku ngambil jeda baca buku Motivasi Hidup Chiken Soup, disaat
mata udah berkaca-kaca dan air mata siap jatuh langsung mati lampu di daerah
Marpoyan dan sekitarnya, siaaaaal! Masih pengen baca dengan
penerangan seadanya, pas udah selesai baca dan selesai mengasihani diri
sendiri, aku nyalain laptop buat ngerjain seabrek-abrek tugas, eh laptopnya
ngga bisa nyala! rusak tanpa peringatan! Comot-comot batrai trus pasang lagi,
tetep aja gak hidup, coba dielus-elus tetep aja hening, agak kasar sedikit
lumayan hidup, tapi sebentar, itupun mati lagi, akhirnya pasrah. waaaah…mengapa
hidupku begitu berat…hiks..hiks.. Tapi hidup kan perjuangan ya.. jadi harus
berjuang, semangat Hilwa…
Aku Jadi Mikir, "GW beriman banget yak,, sampe ujian Alloh banyak sekali" Huueekk Pengen Muntah
Aku Jadi Mikir, "GW beriman banget yak,, sampe ujian Alloh banyak sekali" Huueekk Pengen Muntah
Kamis, 28 Mei 2015
Kalau Kau Pernah Kecewa, Sama!!!
Tidak ada yang diciptakan di dunia ini sia-sia. Bahkan takdir-takdir yang menyentuh hidup kita. Sama halnya dengan hari ini. Ada surat yang terletak cantik diatas meja kerja dengan logo bertuliskan Disnaker Kota Pekanbaru. Ada apakah gerangan? panggilan mediasi tentang seorang ustaz yang merasa dirugikan hak-haknya sebagai pekerja. Oh,, masalah ini lagi, batinku dalam hati, kapankah berakhir semua ini? gak capek apa ngurus ini-ini aja, ntah mana yang benar, ntah mana yang salah, apakah dua-duanya benar ataupun sama salahnya. dan tugas ini datang lagi, tugas menjadi tameng untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi, sanggupkah? entahlah... kadang merasa ini bukan tugas saya, malas mengurusnya, emosi saya benar-benar diuji hari ini, banyak sekali stressor yang saya alami.
untuk perasaan emosi atau perasaan yang pernah mampir dalam kehidupan. Seorang kawan pernah bilang bahwa kita ini memang perlu merasakan benci, merasa tidak suka, merasa marah. Karena kalau tidak pernah merasakan itu, kita jadi tidak belajar meluapkan emosi. Bahkan kita juga diciptakan sebagai kaum yang berbuat dosa, agar kita belajar untuk menyesal, bertaubat, dan memperbaiki diri.Maka segala pengalaman maupun emosi yang kita rasakan pasti ada rahasia dibaliknya. Meskipun itu buruk atau tidak menyenangkan. Patah hati yang memilukan, penolakan yang menyakitkan, kegagalan yang menjatuhkan, kesalahan yang menyebalkan, kehilangan yang menyedihkan, ataupun kebodohan yang memalukan. Semua kepahitan itu pasti ada hikmahnya. Jadi tidak usahlah disesali pernah ada dalam kehidupan kita. Hadapi saja. Dan bersyukurlah pernah mengalaminya.
Untuk diriku,, keep spirit to tomorrow!!
Rabu, 20 Mei 2015
Harus Pilih yang mana? Kabel Merah ato Biru?
Hidup itu pilihan. Saya sendiri tidak terlalu setuju dengan kalimat ini. Saya lebih
memilih pernyataan “dalam hidup kita senantiasa dihadapkan pada pilihan”, dimana bertemu dengan
kondisi-kondisi yang mengharuskan kita untuk menentukan pilihan. Meskipun
sering juga, kita dihadapkan pada kondisi “mau tidak mau”, tidak ada pilihan di
sana.
Memilih, tidak selamanya mudah. Seperti
film Detective Conan, Ran harus memilih memotong kabel merah atau biru demi mencegah sebuah bom waktu meledak. Yup,
kabel merah atau kabel biru, sungguh pilihan yang sulit, setidaknya itu yang
berusaha digambarkan oleh sang sutradara. Begitupun buat saya, menentukan
sebuah pilihan, kerap menjadi hal yang berat, serba salah, dan menyita banyak
waktu serta pikiran.
Namanya juga memilih, artinya anda
dihadapkan pada lebih dari 1 hal yang masing-masing membawa konsekuensi
tersendiri bagi anda. Apakah itu banyak membawa kebaikan dan sedikit keburukan dibanding hal
lainnya. Kebaikan dan keburukan ini bervariasi, bisa fatal, agak fatal, sedikit
fatal, atau bahkan tidak fatal sama sekali.
Lalu muncul pertanyaan baru, apasih indikator kalo kita sudah memilih dengan tepat? Ilmu atau pengetahuanlah jawabannya.
Pilihan menjadi tepat ketika kita tahu secara pasti, holistik dan komprehensif,
mengenai masing-masing pilihan dan konsekuensi dalam memilihnya. Dan inilah
yang membuat pekerjaan memilih kerap menjadi pekerjaan berat, karena kita,
manusia, seringkali tidak tahu secara pasti apa yang sebenarnya baik buat kita
dan yang tidak. Karena ALLAH tidak memberi pengetahuan pada kita manusia,
kecuali sedikit.
Kalau begitu, susah benar ya jadi
manuisa, harus memilih untuk kebaikan hidupnya sendiri tapi perangkatnya dalam
mengeksekusi pilihan masih kurang lengkap. Terus terang, perkara memilih ini
memang sering menyulitkan saya. Termasuk beberapa fenomena yang saya temui beberapa
bulan terakhir. Entah ini berdasarkan pengetahuan atau hanya perasaan ikut-ikutan, atau bahkan saya sebenarnya tidak
memilih, hanya terdesak dan terdorong oleh gelombang sehingga akhirnya ikut
hanyut tanpa kuasa menolak.
".................................................tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit'." – (QS.17:85)
Wallahu'alam.
Langganan:
Postingan (Atom)