Hidup itu pilihan. Saya sendiri tidak terlalu setuju dengan kalimat ini. Saya lebih
memilih pernyataan “dalam hidup kita senantiasa dihadapkan pada pilihan”, dimana bertemu dengan
kondisi-kondisi yang mengharuskan kita untuk menentukan pilihan. Meskipun
sering juga, kita dihadapkan pada kondisi “mau tidak mau”, tidak ada pilihan di
sana.
Memilih, tidak selamanya mudah. Seperti
film Detective Conan, Ran harus memilih memotong kabel merah atau biru demi mencegah sebuah bom waktu meledak. Yup,
kabel merah atau kabel biru, sungguh pilihan yang sulit, setidaknya itu yang
berusaha digambarkan oleh sang sutradara. Begitupun buat saya, menentukan
sebuah pilihan, kerap menjadi hal yang berat, serba salah, dan menyita banyak
waktu serta pikiran.
Namanya juga memilih, artinya anda
dihadapkan pada lebih dari 1 hal yang masing-masing membawa konsekuensi
tersendiri bagi anda. Apakah itu banyak membawa kebaikan dan sedikit keburukan dibanding hal
lainnya. Kebaikan dan keburukan ini bervariasi, bisa fatal, agak fatal, sedikit
fatal, atau bahkan tidak fatal sama sekali.
Lalu muncul pertanyaan baru, apasih indikator kalo kita sudah memilih dengan tepat? Ilmu atau pengetahuanlah jawabannya.
Pilihan menjadi tepat ketika kita tahu secara pasti, holistik dan komprehensif,
mengenai masing-masing pilihan dan konsekuensi dalam memilihnya. Dan inilah
yang membuat pekerjaan memilih kerap menjadi pekerjaan berat, karena kita,
manusia, seringkali tidak tahu secara pasti apa yang sebenarnya baik buat kita
dan yang tidak. Karena ALLAH tidak memberi pengetahuan pada kita manusia,
kecuali sedikit.
Kalau begitu, susah benar ya jadi
manuisa, harus memilih untuk kebaikan hidupnya sendiri tapi perangkatnya dalam
mengeksekusi pilihan masih kurang lengkap. Terus terang, perkara memilih ini
memang sering menyulitkan saya. Termasuk beberapa fenomena yang saya temui beberapa
bulan terakhir. Entah ini berdasarkan pengetahuan atau hanya perasaan ikut-ikutan, atau bahkan saya sebenarnya tidak
memilih, hanya terdesak dan terdorong oleh gelombang sehingga akhirnya ikut
hanyut tanpa kuasa menolak.
".................................................tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit'." – (QS.17:85)
Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar